Sunday, May 25, 2014

Saya Menunggu Ini Sejak Lama



Saya dan menulis itu bagaikan sebuah frase, yang apabila dipisahkan, maka keduanya tidak memiliki arti. Kapanpun saya punya ide, pasti akan saya tulis langsung. Ide-ide itu bisa terbentuk menjadi sebuah karangan cerita pendek atau bahkan draft novel. Selama menekuni dunia tulis menulis, saya bercita-cita bisa pergi ke Inggris untuk melihat Stadion-stadion klub Liga Inggris dan  ke Prancis untuk melihat menara Eiffell, louvre, dan Musee d'Orsay dari hasil menulis novel (royalti). Untuk mewujudkan cita-cita saya itu, saya mecoba menulis naskah novel perdana saya yang berjudul "Anak SMA", namun, setelah naskah tersebut
rampung dan saya coba kirim ke beberapa penerbit, hasilnya hanyalah penolakan. Saya tidak menyerah sampai disitu, saya terus memperbaiki kekurangan pada naskah saya. Penerbit yang menolak naskah saya pun memberi poin-poin yang kurang pada naskah saya. Dan itu saya jadikan acuan dalam memperbaiki naskah. Sekitar satu bulan setengah naskah hasil perbaikan telah selesai dan saya mencoba mengirim ke beberapa penerbit baru, tetap saja, saya terus mendapat penolakan. Kabar naskah saya ditolak dari berbagai penerbit pun terdengar sampai ke sekolah, teman-teman saya mendengar kabar itu. Entah darimana. Dari sini, semangat saya sedikit redup.. Hanya teman-teman dekat saya yang mendukung saya dan lebih banyak yang mencoba 'menjatuhkan' saya. Mereka mencemooh karya saya, mengatakan saya tidak bisa merangkai kata, memaksa saya mundur dari dunia sastra, menyebut bahwa penulis adalah profesi pelarian. Saya geram! Saya tidak terima mereka mengatakan sedemikian rupa tentang penulis dan dunia sastra. Mereka adalah orang-orang yang hanya tahu hasil, tidak peduli dengan proses.

Berbagai cara saya lakukan untuk membuktikan bahwa penulis adalah pekerjaan yang hebat, salah satunya dengan memberikan penjelasan bahwa tanpa penulis, tidak akan ada buku-buku, tidak akan ada yang namanya perpustakaan dan toko buku, tidak akan ada ilmu pengetahuan yang tumpah ke dalam buku. Tanpa adanya penulis, mereka akan baca apa? Tapi, mereka tetap saja tidak peduli dengan penjelasan saya. Mereka tetap mencemooh dan meredupkan semangat saya untuk menerbitkan naskah pertama saya. Akhirnya, saya memilih diam. Akan tetapi, semakin diam, mereka semakin menjadi-jadi. Semakin sadis perkataan mereka yang menvonis penulis dengan bermacam pendapat yang merendahkan. Saya mencoba menulis cerita pendek dan saya cetak dengan tujuan untuk menunjukan karya-karya tulis saya selain novel. Lalu, saya bagi-bagikan secara cuma-cuma di kelas. Hasilnya, sedikit lebih baik. Banyak yang suka dengan hasil tulisan saya. Namun, beberapa orang masih tetap mengolok-olok saya. Yang lebih parahnya, mereka terus memprovokasi teman sayang yang lain agar ikut memandang penulis sebagai profesi yang tidak laku. Hati saya sakit melihat perlakuan mereka. Saya mulai kehabisan cara. Kecuali dengan berdo'a kepada Allah agar dibukakan pintu hati mereka dan menerbitkan novel pertama saya, namun, saya ditolak sana-sini.

Saat saya sedang beristirahat dari perjuangan melawan orang-orang yang merendahkan penulis, saya iseng-iseng membuka Twitter. Saya tercengang, bulu kuduk saya merinding sekujur tubuh, saya tidak bisa berkata apapun.. Melihat tweets mas @aMrazing yang isinya tentang lomba #InggrisGratis, yaitu perlombaan menulis di Blog yang berhadiah tur ke Inggris yang diadakan oleh Mister Potato!  Saya rasa ini rezeki yang diturunkan oleh Allah untuk saya. Ya! Untuk saya! Anugerah yang Allah beri dalam bentuk perlombaan di bidang yang saya suka dan hadiahnya merupakan salah satu negara impian saya, saya menyimpan cita-cita saya di Negara itu, di Inggris! Semangat saya mulai hidup dengan tegas, cahaya-cahaya harapan itu mulai terang benderang kembali, harapan saya yang sudah saya tunggu sejak lama, kini hadir. Menunggu usaha dan perjuangan saya untuk mendapatkannya. Kenapa saya se-maniak ini terhadap Inggris? Kenapa saya harus ke Inggris?

Saya ingin merasakan menaiki London Eye, menaruh kedua tangan saya di dalam saku jaket dan berdiri di tepi tabung London Eye sambil melihat pemandangan Westminster Bridge yang di ujungnya berdiri kokoh sang Big Ben. Jam primadona dari Inggris. Menyanyikan dengan pelan lagu-lagu dari Passenger Band di dalam London Eye. Dari dulu saya ingin sekali merasakan menaiki London Eye, dari dulu juga saya hanya bisa melihatnya di layar komputer, dari gambar-gambar yang ditampilkan paman Google. Saya pernah merasakan suasana di dalam tabung London Eye, itupun hanya lewat buku "London: Angel" karya mbak Windry Ramadhina. Ketika Gilang jalan-jalan malam mengitari kota London dan tidak sengaja ia memasuki area Westminster Bridge Road yang dekat sekali dengan London Eye. Akhirnya, ia memutuskan untuk menaiki roda pengamatan tersebut. Setelah itu, saya ingin merasakan menulis sebuah cerita di dalam cafe di tengah kota London, saya yakin, inspirasi yang masuk akan banyak sekali! Mencatat keadaan alam di London, masyarakat disana, bagaimana warga London berinteraksi, hal-hal yang unik di London. Catatan itu akan saya jabarkan menjadi sebuah cerita, mungkin novel. Hebat, kan, menulis sebuah buku berlatar di Inggris dari hasil riset langsung disana? Menciptakan sensasi dingin musim gugur kepada para pembacanya. Keren! Selain itu, saya ingin merasakan menyantap roti lapis di taman kota, diatas kursi kayu yang pegangan dan kaki-kakinya terbuat dari besi. Seperti di taman St James's Park yang letaknya bersebelahan dengan Buckingham Palace. Saya juga ingin membeli buku serial Sherlock Holmes langsung di 221B Baker Street.

Tujuan saya ke Inggris adalah mewujudkan cita-cita saya. Namun, kondisi saat ini membuat saya semakin ingin ke Inggris. Kondisi dimana ada beberapa orang yang mencoba menjatuhkan saya dan memprovokasi banyak orang untuk memandang rendah profesi yang saya jalani ini. Dengan berhasilnya saya menjuarai lomba #InggrisGratis ini, saya bisa membuktikan kepada mereka bahwa penulis itu sangat hebat! Saya bisa 'menghajar' mulut-mulut mereka yang berbicara seenaknya. Karena dengan menulis, saya bisa pergi ke Eropa tanpa menyusahkan orang tua. Akan saya share foto saya di dalam London Eye ke Facebook dan Twitter agar mereka bisa lihat. Bukan menyombong, tapi saya ingin membuktikan bahwa penulis itu hebat-hebat. Maka dari itu, saya sangat berharap sekali untuk menjuarai lomba ini, saya ingin mereka tidak lagi memandang penulis serendah itu. Saya sudah lelah dipandang sebelah mata, saya ingin membuktikan kepada mereka, namun, sulit. Tapi kehadiran #InggrisGratis membuat semangat saya kembali berkobar. Bila saya menjuarai lomba #InggrisGratis, saya pastikan mereka akan diam. Mereka akan tercengang seperti saya melihat pengumuman adanya lomba #InggrisGratis, mereka tidak akan berani lagi berbicara yang macam-macam tentang penulis dan saya bisa menulis dengan tenang tanpa adanya gangguan cemooh dari orang-orang. Saya sangat ingin profesi penulis diperhitungkan di kalangan masyarakat, saya tidak terima profesi ini dipandang sebelah mata. Dengan menjuarai lomba ini, saya bisa membuktikan itu semua kepada  orang-orang.

Mister Potato dan Juri, saya sangat mohon.. Pilih saya.. Saya sudah sangat lama menulis dibawah tekanan, bantu saya keluar dari ini semua untuk membuktikan kepada mereka. Saya selalu berdo'a untuk bisa menjuarai lomba ini, saya sangat bersungguh-sungguh dalam mengikuti lomba ini. Saya sangat berharap. Saya belum pernah se-berharap ini sebelumnya.. Saya mohon, Mister Potato, Juri, pilih saya. Saya mohon!

Saya mohon, pilih saya. Saya mohon. Saya mohon.

Saya menunggu ini sejak lama.

Penulis adalah profesi yang mulia, penulis ada profesi yang hebat! Saya ingin membuktikan ini. Mudah-mudahan Papa juga bisa sembuh bila saya berhasil menjuarai lomba ini.





Wednesday, May 21, 2014

A Miracle In The End Of May



Untuk Hujan: Aku, manusia yang memiliki segudang mimpi, berharap kau datang untuk menjaga harapanku. Berharap kau mengahangatkan semangatku dengan dinginmu. Sebagai manusia, aku ingin kau membawa mimpiku menuju kota kelahiran Chris Martin




Hujan mulai turun, membasahi tempat-tempat yang kering dan mendinginkan rumah-rumah yang panas. Saya duduk bersila di atas kursi rotan yang panjang di beranda rumah, memperhatikan bagaimana si Hujan mendarat di bumi, mengalir ke tiap-tiap sudut kering yang tidak tersentuh oleh si Angin. Saya percaya, setiap bulir hujan yang turun dari atmosfer, itu adalah kekuatan dari Allah agar
cita-cita saya yang satu ini dapat segera terwujud. Menuju Negara yang menyimpan banyak sekali hal-hal yang saya inginkan. Negara yang akan banyak menggugurkan daun maple kesukaan mama saya. Negara kerajaan terindah yang pernah saya tahu.

Itu Inggris, sebuah darat impian yang selalu saya mimpi-mimpikan. Yang selalu saya ceritakan keindahannya meski saya belum pernah melihatnya secara langsung. Saya harus pergi kesana, untuk membuktikan Inggris itu memang nyata, semua keindahan yang ada di dalamnya bukanlah khayalan atau impian. Walaupun semua itu memang nyata, tetap saja, saya ingin melihatnya secara langsung. Jika saya bisa pergi kesana, saya ingin menghirup udara di London secara rakus. Ingin merasakan dinginnya udara London memasuki hidung, berjalan masuk memenuhi tenggorokan dan bertukar di aveolus dengan udara dari Bogor.  Setelah puas bernafas di tengah kota London, saya akan berjalan-jalan menyusuri pusat kota , membeli makanan atau camilan yang dijajakan para pedagang di London.

Selain itu, saya juga ingin mengetahui tentang perkembangan Islam di Eropa. Terutama perkembangannya di Inggris. Maka dari itu, setelah puas berjalan-jalan di tengah kota London, saya akan mencari musholla atau masjid sampai dapat. Karena saya yakin, pasti ada masjid atau musholla di London.  Tujuannya adalah untuk bertemu dengan umat muslim yang tinggal di London dan bertanya bagaimana perkembangan islam di London. Setelah puas
bertanya-tanya tentang perkembangan Islam di London, saya akan mengumandangkan adzan sebagai pertanda masuknya waktu sholat untuk waktu sekitar. Ini akan menjadi pengalaman yang Subhanallah luar biasa dalam seumur hidup saya, karena untuk pertama kalinya,saya dapat mengumandangkan adzan di negara Inggris. Di benua Eropa. Menyerukan panggilan shalat bagi umat Islam yang ada di London dan sekitarnya.

Lalu, saya akan kembali berjalan-jalan di kota London. Mengelilingi kota di Negara yang sedang musim gugur. Yang saya tahu, saat musim gugur, pohon yang terkenal eksotis saat musim gugur adalah pohon maple. Pohon maple termasuk pohon kesukaan Mama saya. Saking sukanya kepada pohon Maple,  Pada bulan Januari kemarin, Mama membeli pohon Maple palsu (plastik)berukuran satu meter lebih dan disimpan di sudut ruang tamu. Karena rasa sukanya kepada pohon Maple yang lumayan besar, saya berniat untuk memetik beberapa daun pohon maple yang berwarna kecokelatan pada musim gugur untuk saya gantung atau tempel di pohon Maple milik Mama di rumah. Pasti mama senang sekali, di Pohon Maple miliknya ada beberapa daun Maple asli dari London.





Pohon Maple punya Mama

Selain itu semua, alasan saya kenapa harus ke Inggris karena saya ingin bertemu dengan Coldplay, saya ingin berterimakasih kepada vokalis Coldplay, Chris Martin, atas lagunya yang berjudul "Fix You". Ya, saya tahu, lagu itu ia ciptakan untuk istrinya, Gwyneth, yang sedang bersedih karena kepergian ayahnya. Ia menciptakan Fix You agar Gwyneth tidak merasa sendiri. Berkat lagu itu, banyak perubahan dalam diri saya. Saya menjadi pribadi yang lebih berfikir positif, menjadi pribadi yang percaya diri, lebih sabar dan menjadi pribadi yang berani mencoba. Seperti penggalan lirik ini dilagu Fix You:

"But if you never try you'll never know"

Lirik tersebut sangat sangat memotivasi diri saya. Termasuk memotivasi saya untuk mengikuti lomba #InggrisGratis dari Mister Potato ini. Inggris memang impian saya sejak dulu dan tidak mudah untuk bisa pergi ke Inggris. Namun, kehadiran lomba dari Mister Potato ini, membuat mimpi saya mendekat satu juta langkah kepada saya, memberikan jalan untuk saya agar saya bisa mencapai cita-cita saya. Saya harus ikut lomba ini dan berusaha menjadi juara, karena apabila saya tidak mencobanya, saya tidak akan pernah tahu. Selain itu, saya ingin menyanyikan lagu Fix You di depan Chris Martin dan Gwyneth. Karena itu termasuk impian saya selama menjadi fans fanatik Coldplay. Jika saya bertemu dengan mereka, saya ingin menyanyikan lagu Paradise dan Viva La Vida bersama personel Coldplay yang lain, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion di dalam London Eye. Lalu, mengamen di jalanan bersama Coldplay dan uang hasil mengamen akan saya sumbangkan ke panti sosial terdekat. Bermain di kota imipian saya sambil membantu sesama sangat indah, bukan?

Alasan lain kenapa saya harus ke Inggris adalah, saya ingin membuktikan kepada beberapa orang yang kerap kali meremehkan diri saya, bahwa saya tidak seperti apa yang mereka fikirkan. Saya bisa berprestasi dengan hobi saya ini, Menulis. Saya bisa meraih cita-cita saya dengan menulis. Saya bisa pergi ke Eropa dari Menulis. Saya bisa "menggampar" mereka dengan foto saya di depan Old Trafford dari menulis.  Saya ingin membuktikan bahwa penulis adalah profesi yang hebat dan mulia, dengan menjuarai lomba #InggrisGratis dari Mister Potato ini, saya bisa membuktikan itu semua kepada orang yang selalu menganggap remeh seorang penulis. Apabila saya menjuarai #InggrisGratis dan bisa pergi ke Inggris, pasti  banyak orang yang akan berkata bahwa penulis bukan profesi abal-abal, pasti banyak
orang-orang yang akan mengikuti langkah saya menjadi seorang penulis. Oleh sebab itu, saya harus ke Inggris.

Saya sangat ingin ke Inggris, demi masa depan saya, demi orang-orang
sekitar saya, demi nama baik para penulis dan demi kesembuhan papa.

Untuk Inggris: Kau memiliki darat yang harus aku pijak, dan kau
memiliki keindahan yang harus aku lihat. Aku harus mengunjungimu. Walau hanya sekali seumur hidup.








With Mister Potato

Mister Potato?! Oke!

Sunday, May 11, 2014

Autumns In England







Enjoy sambil menikmati snack kentang Mister Potato
Assalamualaikum,

Tulisan ini berawal dari mimpi yang sudah lama ada di benak saya. Mimpi untuk bisa pergi ke tempat yang jauh dari tempat dimana saya berpijak sekarang. Jauh dari musim gugur yang saya harapkan. Tanpa
ditemani daun-daun pohon maple yang jatuh ke tanah dingin. Saya Aldyan Bopa, akan menulis tentang cita-cita dan impian saya sejak dulu: Mengunjungi Negara eropa yang pertama kali saya kenal, Negara yang paling saya cintai setelah Indonesia tentunya. Negara itu, Inggris. Inggris-lah yang sudah membuat saya secandu ini kepadanya. Sayembara menulis yang bertajuk #InggrisGratis dari Mister Potato ini benar-benar membuat saya merinding. Baru kali ini saya mengikuti lomba yang berhadiah tur di Negara Eropa dan itu Negara Inggris. Impian saya sejak dulu. Oleh sebab itu, saya sangat ingin menjuarai sayembara atau kompetisi #InggrisGratis ini, demi Mimpi saya yang sudah sangat lama belum terkabul.  Saya harus juara!

Selain ingin membuat Papa Mama tersenyum bangga dan membuat adik-adik saya termotivasi, saya punya beberapa alasan lain, mengapa saya harus pergi ke Inggris :

1. Ingin Mengenal Budaya Inggris

Menurut saya, Inggris juga punya banyak sekali keunikan budayanya. Sepertinya akan sangat menarik apabila budaya sosial masyarakat Inggris dipelajari lebih dalam. Di Indonesia, orang yang jauh lebih muda akan mencium tangan orang yang lebih tua apabila bertemu. Apakah di Inggris demikian? Apakah disana ada budaya orang yang lebih muda mencium tangan orang yang lebih tua di Inggris? Di Indonesia bebas memanggil nama seseorang dengan nama depan, nama tengah atau nama belakang orang yang dipanggil. Apakah di Inggris diperbolehkan memanggil seseorang dengan nama depan,
nama tengah atau nama belakang? Akan sangat menarik apabila dipelajari langsung di Inggris!

Yang saya tau, orang Inggris itu menerapkan prinsip "Work hard,play hard" dalam kehidupannya agar tidak frustasi dan depresi. Saya jadi ingin tau, bagaimana orang Inggris membagi waktu mereka agar bisa menyeimbangkan antara waktu bekerja dengan bermain.

Di Indonesia, pemilik rumah memperlakukan tamu yang datang ke rumah dengan baik. Seperti pepatah yang mengatakan:

"Tamu adalah Raja."

Orang yang bertamu akan diperlakukan sangat ramah. Tamu akan disuguhkan air minum atau bahkan makanan. Tamu tidak diharuskan membawa sesuatu, seperti makanan apabila bertamu di Indonesia. Namun, apakah di Inggris orang yang ingin bertamu diharuskan membawa sesuatu? Apa ada  hal-hal yang perlu diperhatikan apabila ingin bertamu di Inggris? Apa pemilik rumah harus menyuguhkan minum atau makan kepada orang yang bertamu? Kemudian, saya ingin tahu sekali, bagaimana cara orang-orang di Inggris sana menempatkan diri dalam suatu tempat yang budayanya berbeda dengan Inggris. Apakah warga Inggris juga memegang pepatah
"Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung" ?
 Saya sangat tertarik untuk mempelajari bagaimana cara mereka bersosialisasi dan cara mereka berinteraksi antar sesama. Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, pepatah itu memotivasi saya untuk bisa pergi ke Inggris dan berinteraksi langsung dengan lingkungan inggris, saya ingin mengenal inggris lebih dalam lagi. Oleh karena itu saya menaruh harapan yang besar untuk bisa memenangkan kompetisi ini, dan pergi ke Inggris.


2. Ingin Tahu Sistem Pendidikan Di Inggris




University Of Oxford (Salah satu lembaga pendidikan terbaik di Inggris)


 Kenapa saya harus ke Inggris? Saya ingin tahu bagaimana sistem pendidikan sekolah-sekolah di Inggris. Inggris memang terkenal dengan pendidikannya yang hebat dan berkualitas.

Cara guru di Inggris mengajar para muridnya tuh bagaimana, sih? Apakah di Inggris guru sering memberikan pekerjaan rumah kepada murid atau lebih sering memberikan kesempatan mengembangkan pelajaran untuk muridnya? Apa kah di Inggris kita wajib mempelajari semua pelajaran seperti di Indonesia atau hanya pelajaran tertentu saja yang dipelajari? Apa ada ciri khas mengajar yang membedakan guru Inggris dengan guru di Negara lain? Bagaimanakah cara guru disana memberikan sangsi kepada muridnya yang melanggar aturan? Atau bagaimanakah cara guru disana menumbuhkan kepercayaan diri murid-muridnya? Kalau saya mendapat info dan ilmu tentang ini, pasti akan saya usahakan untuk menerapkannya. Lalu, saya juga ingin tahu, bagaimana cara murid atau mahasiswa di Inggris belajar. Apabila saya bisa mempelajari cara mereka belajar di sekolah mereka, akan saya terapkan kepada diri saya dan akan saya tularkan ke teman-teman saya. Siapa tahu dengan begitu para pelajar di Indonesia akan memiliki kualitas seperti pelajar di Inggris! Maka dari itu saya harus ke Inggris.

3. Melatih Skill Berbahasa Inggris

Sudah hampir sebelas tahun saya belajar bahasa Inggris. Banyak sekali materi-materi bahasa Inggris yang diberikan guru saya dari SD sampai SMA. Karena saya termasuk orang yang penasaran, saya selalu membuka kamus untuk menambah pengetahuan kosakata bahasa Inggris saya. Karena di Sekolah, praktek bahasa Inggris hanya berbentuk dialog bersama teman sebangku atau praktek melalui drama bahasa Inggris. Jika hanya seperti itu saja, menurut saya masih kurang untuk bisa meningkatkan skill berbahasa Inggris seseorang. Memang, sekarang ini banyak tempat kursus bahasa Inggris yang menggunakan guru orang Inggris asli untuk mengajarkan bahasa Inggris sehingga melatih kita untuk terbiasa berinteraksi langsung dengan orang Inggris, namun sayangnya saya tidak bisa mengikuti kursus tersebut karena menurut saya biayanya sangat tinggi. Bahasa Inggris bukanlah pelajaran kacangan. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang wajib dipelajari jika ingin hidup kita lebih maju. Sekarang ini banyak perusahaan yang menyeleksi calon pegawainya melalui kemampuan berbahasa Inggris atau TOEFL. Bahasa Inggris kini sangat sangat dibutuhkan untuk memudahkan kita mendapat pekerjaan yang lebih baik. Maka dari itu, apabila saya berhasil menjuarai lomba #InggrisGratis ini dan terbang ke Inggris, saya akan mengajak orang Inggris berbincang agar kemampuan bahasa Inggris saya semakin matang dan terasah. Saya ingin sekali bisa berbicara dan mempelajari Inggris British yang memiliki logat dan pelafalan yang cepat serta berbeda dengan Inggris Amerika. Jadi, jika saya bisa lancar dan terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris British, saya akan lebih memiliki rasa percaya diri pula saat interview di perusahaan kelak. Aamiin. Jadi, saya harus ke Inggris!


4. Menambah Teman/Relasi Internasional








Saya punya banyak teman, hampir dari semua kalangan. Alhamdulillah saya diberikan teman-teman yang sangat baik dan memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Bagi saya, seribu teman itu masih sangat kurang dan satu musuh terlalu banyak. Maka dari itu, saya selalu menjaga baik hubungan dengan orang lain. Apabila saya juara #InggrisGratis dan terbang ke Negara Ratu Elizabeth, saya akan mencari banyak teman disana. Lumayan, kan, pergi ke Eropa sambil menambah teman? Saya sangat ingin tahu tingkat kesolidaritasan orang eropa terhadap temannya, tuh, seperti apa terutama jika berteman dengan orang yang berbeda dengannya baik dari segi fisik, ideologi, serta kebudayaannya. Apakah mereka memiliki toleransi yang tinggi untuk perbedaan-perbedaan itu? Saya ingin sekali mengetahui bagaimana cara mereka menjaga keharmonisan dalam berteman, bagaimana mereka melucu atau memberikan joke-joke ringan, hehe.

Berteman dengan orang yang berbeda negara pasti sangat seru dan akan banyak hal yang bisa dijadikan bahan obrolan. Mulai dari suasana di tempat tinggal masing-masing, tentang sosial budaya masing-masing, kuliner di negara masing-masing dan banyak hal lain yang bisa dibicarakan ketika saya berbincang dengan teman baru di Inggris nanti. Tidak hanya menambah teman, menjalin hubungan pertemanan dengan orang Inggris akan banyak sekali pengaruhnya terhadap diri saya. Kita bisa saling bertukar pikiran dan ide-ide atau bahkan bisa saling memberikan kritik dan saran serta pendapat masing-masing. Contoh, apabila dia pribadi yang disiplin, saya pasti ikut disiplin. Jika dia pribadi yang rajin belajar, saya bisa juga menjadi rajin belajar. Dan kita pun bisa memperluas wawasan kita dengan sharing mengenai pelajaran atau hal hal lainnya. Kira-kira seperti itu manfaat yang akan saya dapat apabila berteman dengan orang Inggris.


5. Memetik Pelajaran Dari Legenda Inggris


 Mick Jagger, James Blunt, The Beatles, David Beckham dan Michael Owen


Inggris sangat terkenal dengan tokoh-tokoh legendarisnya. Seperti, James Blunt, David Beckham, Steven Gerrard, Frank Lampard, Michael Owen, Adam Clayton, Mick Jagger, Bob Paisley, John Paul Jones, Chris
Martin, The Beatles (  John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Ringo Starr) dan banyak lagi legendaris-legendaris hebat lainnya dari Inggris. Jika saya bisa mengunjungi Negara yang memiliki banyak tokoh legendaris ini, saya ingin memetik pelajaran dari para legenda Inggris agar di dalam diri saya ada bibit mental legendaris yang nantinya bisa saya gunakan untuk mengharumkan nama Indonesia.

Jika pergi ke stadion-stadion legendaris di Inggris seperti Anfield, Stamford Bridge, Goodison Park, Old Trafford, White Hart Lane, Emirates Stadium, Etihad Stadium dan banyak lagi, saya bisa merasakan
perjuangan para pemain bola untuk bisa masuk klub sepakbola yang bermarkas di stadion-stadion tersebut. Kalau datang ke Beatles Museum, saya bisa mempelajari perjuangan The Beatles dari bawah hingga menjadi band yang di kenal hampir seluruh dunia. Setidaknya itu yang bisa saya petik jika pergi ke Inggris, mempelajari perjuangan para legendaris Inggris untuk mencapai puncak kesuksesan, agar terciptanya bibit mental legendaris di dalam diri saya dan akan saya maksimalkan bibit itu untuk mengharumkan nama Indonesia, terlebih lagi banyak para legendaris Inggris (terutama pemain bolanya) yang menjadi favorite saya. Karena itu saya harus ke Inggris!

6. Ingin Tahu Festival Musim di Inggris






 Indonesia itu hanya punya dua musim. Musim kemarau dan musim hujan. Berbeda dengan Inggris dan negara eropa lainnya yang memiliki empat musim.  Saya  sangat jarang melihat bahkan mendengar adanya festival musim di Indonesia, festival musim kemarau atau festival musim hujan, jarang sekali saya mendengarnya. Tetapi di Inggris, saya pernah mendengar festival sayur dan buah-buahan raksaksa yang diadakan tiap musim gugur tiba. Sangat seru, kan, kalau berkunjung ke Inggris saat musim gugur dan bisa menikmati festival seperti ini? Pasti akan memberikan kesenangan tersendiri dan pengalaman yang unik serta menarik selama saya hidup. Menurut saya, festival rakyat seperti ini sangat efektif untuk menjalin tali silahturahmi antar penduduk kota atau bahkan penduduk negara. Mudah-mudahan ketika saya menjuarai #InggrisGratis (Aamiin Ya Rabbal Alamin) di London atau kota sekitarnya sedang diadakan festival rakyat, pasti saya akan menyempatkan diri untuk datang. Saya ingin melihat seperti apa festival disana, bagaimana orang orang melakukan festival tersebut, dan apa latar belakang dari festival itu? siapa tahu nanti kalau sudah sukses, saya bisa mengadakan festival rakyat di Bogor atau di kota lain yang berbasis nasional. Agar warga Indonesia semakin menyatu satu sama lain. Saya harus ke Inggris, demi Indonesia.

7. Meningkatkan Kemandirian

Jauh dari orang tua selama sembilan hari di negara orang mungkin menjadi hal berat bagi beberapa anak seusia saya. Akan tetapi, saya malah membutuhkan ini. Selama di Inggris, saya akan belajar mandiri dan menjaga diri ketika jauh dari orang tua selama sembilan hari di negara orang. Ini akan menjadi modal berharga untuk saya ketika memasuki usia kerja nanti. Sehingga saya jadi tahu bagaimana menyesuaikan diri di daerah orang lain dan bagaimana berperilaku di daerah orang yang sangat berbeda kebudayaanya dengan kebudayaan sendiri. Saya juga akan belajar bagaimana menempatkan diri dengan baik di negara orang serta bagaimana untuk bisa bertahan hidup di negara orang lain.


8. Sembilan Hari Lebih Dekat Dengan Inggris





Ridho Allah dan #InggrisGratis adalah harapan saya untuk saat ini. Saya ingin menulis perasaan saya ketika tahu bahwa Mister Potato mengadakan lomba menulis blog yang berhadiah tur ke Inggris, tapi saya tidak bisa, saya tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan saya ketika cita-cita saya dihadirkan Allah dalam bentuk lomba di bidang yang saya suka, yaitu menulis. Saat itu saya langsung mengucap "Alhamdulillah" dan semua bulu kuduk saya merinding hebat di sekujur tubuh.  Inggris adalah cita-cita saya sejak kecil. Saya ingin membuat Papa dan Mama bahagia ketika saya bisa berangkat ke Inggris dari hasil jerih payah sendiri. Saya berharap dan sangat-sangat berharap untuk bisa menjuarai lomba #InggrisGratis. Ini peluang saya, ini kesempatan saya untuk setidaknya meringankan beban yang Papa dan Mama pikul saat ini. Untuk bisa membuat mereka bangga dan bahagia serta bisa lebih membuktikan skill saya dalam menulis. Oleh karena itu saya harus ke Inggris..

Saya ingin adik-adik saya memiliki figur kakak yang bisa mereka contoh, dengan keberhasilan saya menjuarai lomba ini, saya berharap mereka bisa lebih berusaha untuk mengejar mimpi mereka masing-masing. Saya harus ke Inggris, demi impian saya mendaratkan kaki di Negara Ratu Elizabeth dan demi Papa, Mama, dan adik-adik saya. Mister Potato memberikan waktu sembilan hari di Inggris untuk
mendatangi tujuh stadion legendaris dan beberapa ikon Inggris. Waktu sembilan hari akan saya gunakan sebaik-baiknya. Saya akan gunakan waktu itu untuk mencoba lebih dekat dengan Trafalgar Square, ketika saya sampai di kompleks Trafalgar, saya akan duduk sila di dataran Trafalgar dan mengelus-elus datarannya. Lalu, ketika saya sampai di Old Trafford, Stamford Bridge, Goodison Park, Anfield, Emirates
Stadium, Etihad Stadium dan White Hart Lane, saya akan menyempatkan tidur berselonjor di tribun penonton stadion-stadion tersebut. Saya akan berfoto di depan Emirates Stadium dan di tribunnya untuk Papa. Karena Papa seorang Gooners sejati.






 Ketika sampai di 221B Baker Street, rumah detektif Sherlock Holmes. Saya akan menghirup dalam-dalam udara yang ada di dalam rumah atau museum itu. Mengelus semua dinding di dalam rumah Sherlock Holmes.Saya berharap ketika berkunjung ke London Bridge dan Tower Bridge itu saat malam hari. Saat kedua jembatan itu dalam keadaan sangat menakjubkan sekali dengan lampu-lampunya yang memukau. Atau melihat Tower Bridge terbuka ketika ada kapal yang melintas. Ah, Mister
Potato, pilih saya.

Saya ingin menelpon Mama ketika saya berada di atas London Eye, roda pengamatan yang sangat keren sekali dan menjadi roda pengamatan terbesar di dunia. Saya ingin bilang kepada Mama,

"Ma, Abang lagi di London Eye. London Eye itu kayak bianglala di Dufan. Disini Abang bisa melihat hampir seluruh kota London, Ma."

Saya yakin, Mama pasti tersenyum atau bahkan menangis haru ketika anak sulungnya berbicara seperti itu. Dari semua destinasi wisata yang diberikan Mister Potato selama di Inggris, London Eye menjadi tempat yang sangat saya suka selain Stamford Bridge dan Trafalgar Square.

Big Ben, ikon Inggris yang satu ini adalah destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di Inggris. Jika saya sampai di Jam Gadangnya Inggris ini, saya akan langsung memeluknya dan mencium-cium tubuh Big Ben! Saya ingin ke Inggris.

Selama di Beatles Museum, saya akan mempelajari tiap-tiap momentum yang diabadikan di museum tersebut. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya ingin menciptakan bibit legendaris dalam diri saya
untuk memajukan Indonesia lewat prestasi saya. King's Cross, saya rela menunggu setiap kereta yang lewat disini sampai malam, hehe. Intinya, waktu sembilan hari akan saya gunakan untuk lebih dekat dengan Inggris.


Jadi, itulah alasan saya mengapa saya harus ke Inggris. Saya punya misi untuk membuat Indonesia lebih baik sepulang dari Inggris. Saya ingin Papa lebih sehat ketika mendengar kabar saya menang lomba
#InggrisGratis untuk terbang ke Inggris persembahan dari Mister Potato. Saya ingin meringankan beban Papa dan Mama. Ya Allah, saya sangat berharap dengan lomba ini saya bisa mewujudkan mimpi saya di
usia saya yang masih sangat muda. Inggris benar-benar cita-cita saya sejak kecil. Saya sangat menginginkan pergi kesana, banyak hal yang akan saya lakukan disana. Saya selalu menyisipkan kalimat,

"Ya Allah, saya ingin juara lomba Inggris Gratis dan terbang ke Inggris."

Di setiap do'a saya setiap hari. Bagi saya, lomba ini seperti anugerah yang Allah berikan kepada saya. Karena ini cita-cita saya. Dalam bentuk lomba di bidang yang juga saya sukai, yaitu, menulis. Menulis
adalah hobi saya selain sepak bola. Jadi, Mister Potato, tolong, pilih saya. Saya ingin membuat Indonesia lebih baik dan membuat Papa Mama saya bangga. Aamiin ya Rabbal alamin.




with Mister Potato at my class room

 Oh, iya, saat saya ngemil snack Mister Potato rasa barbekyu di kelas, teman-teman saya ikut mencicipi, loh! kata mereka, "Enak!"


Ini Foto teman saya yang sedang mencicipi Mister Potato Barbekyu:





Friday, May 2, 2014

Untuk Inggris, Demi Papa dan Mama.












Assalamualaikum,

Saya Aldyan Bopa, ingin bercerita tentang mimpi yang sudah lama saya dambakan, yaitu pergi ke sebuah negara yang selalu berhasil membuat saya tercengang apabila melihat suasananya dan karena itu saya sangat bertekad untuk mengunjunginya: Kita kenal dia dengan liga sepakbolanya yang hebat, pendidikannya yang berkualitas, masyarakatnya yang ramah, lingkungannya yang asik, memiliki roda pengamatan terbesar di dunia (London Eye) dan tentunya tempat wisata yang ciamik. Ya, itulah Inggris!

Dan saya yakin hampir seluruh orang di dunia ini ingin pergi menikmati keindahan Inggris. Ya, secara siapa sih yang ga kenal sama negara Inggris? Semua orang pasti ingin merasakan pergi ke Inggris walau hanya sekali seumur hidup, karena saya juga begitu. Kalau ditanya, kenapa saya harus ke Inggris? Dengan percaya diri dan lantang saya akan menjawab: Ya! Saya harus ke Inggris! karena Ada lima hal yang menjadi alasan dan tujuan saya kenapa harus ke Inggris:

1. Membanggakan Orang Tua

Tujuan utama saya untuk bisa pergi ke Inggris adalah membanggakan papa dan mama saya. Saya adalah orang yang benar-benar mencintai sosok papa dan mama. Bagi saya papa itu sosok lelaki tangguh dan tegar. Papa selalu mengajarkan kesederhanaan kepada kami, bagaimana mensyukuri nikmat yang Allah beri kepada keluarga kami dan belajar untuk sabar dalam berproses. Banyak sekali hal-hal yang mengesankan yang papa beri kepada saya, tidak mungkin saya tulis disini, hehe. Kalau mama, banyak sekali yang saya ingin deskripsikan tentang mama. Seorang wanita kuat yang selalu menyayangi saya setiap saat, yang siap sedia memenuhi segala kebutuhan saya. Saya tidak bisa menuliskan semua jasa papa dan mama, itu mustahil bisa tertuliskan. Maka dari itu, kesempatan #InggrisGratis ini saya gunakan sebaik-baiknya untuk membanggakan papa dan mama. Saya ingin membuktikan, dengan tulisan saya, saya bisa pergi ke Inggris. Saya mau Mama tersenyum haru dan Papa merasa lega ketika saya mengirimkan foto saya di depan London Eye kepada papa dan mama. Atau foto saya berada di tribun Emirates Stadium (karena Papa seorang Gooners), papa pasti bangga. Saya ingin sekali, papa dan mama bisa bilang:

"Anak saya sedang di Inggris karena hasil jerih payahnya sendiri!"

Kepada keluarga besar saya atau tetangga di rumah. Oleh sebab itu saya harus ke Inggris.

2. Menarik perhatian Staff The Blues

Ada satu janji saya apabila mendarat di Inggris: Memperlihatkan keahlian saya mengolah si 'Kulit Bundar' di hadapan staff kepelatihan Chelsea FC langsung di Stamford Bridge dan mengenalkan skill saya sebagai pemuda Indonesia disana, itu mimpi dan salah satu tujuan saya ke Inggris. Saya sangat hobi sepak bola, apapun yang berbau sepak bola, pasti berhasil menyita perhatian saya. Sejak kelas tiga SD, saya sudah terbilang cukup banyak pengalaman mengikuti klub sepak bola lokal. Alhamdulillah, saya selalu membawa klub saya menjuarai kompetisi lokal. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya ingin mengenalkan kepada public Stamford Bridge, bahwa talenta muda Indonesia tidak kalah dengan talenta muda di Inggris atau negara Eropa lainnya. Saya juga ingin sekali mencoba untuk beradu skill dengan Eden Hazard, Oscar, Fernando Torres dan jajaran pemain bintang Chelsea yang lain.  Syukur-syukur bila Allah
mengizinkan, saya diajak trial di Chelsea, hehe.  maka dari itu, saya harus ke Inggris.

3. Menaikan Martabat Keluarga

Kenapa saya harus ke Inggris? Saya ingin orang-orang memandang papa dan mama sebagai sosok orang tua yang sukses. Karena kesuksesannya, anaknya bisa terbang ke Inggris berkat didikan dan dorongan mereka. Saya ingin orang-orang berkata:

"Pak Teddy dan Bu Lella hebat, ya. Anaknya aja baru kelas dua SMA, sudah bisa ke Inggris berkat hasil jerih payah sendiri."

Saya ingin martabat keluarga saya naik.
Saya harus ke Inggris!

4. Memotivasi ketiga Adik saya

Saya lima bersaudara, saya anak paling besar, kelas dua SMA. Yang kedua, Uyung, kini ia membaca setiap tulisan saya dari Surga. Yang ketiga, Decky, adik saya yang masih kelas
tiga SMP. Yang keempat, Patih, adik saya yang paling nakal, tapi saya sangat sayang kepadanya, baru Taman Kanak-kanak. Yang ke lima Kirani, adik perempuan saya
satu-satunya yang masih berusia empat belas bulan. Apabila saya berhasil menuju Inggris, saya akan menceritakan semua keindahan Inggris kepada adik-adik saya ketika saya pulang nanti. Tujuannya agar adik saya penasaran dan termotivasi untuk pergi ke Inggris dengan usahanya sendiri. Agar Papa dan Mama semakin bangga.
Oleh karena itu, saya harus ke Inggris.

Saya dan Adik saya, Patih.


Saya bersama Adik saya, Decky dan Kiran.




5. Mewujudkan Mimpi Saya Sendiri

Terbang ke Inggris adalah mimpi saya sejak kelas tiga SMP. Saya menyukai Chelsea FC serta stadionnya, Stamford Bridge. Saya juga sangat penasaran dengan London Eye yang berada di dekat sungai Thames, bagaimana sensasi menaiki wahana impian manusia di seluruh dunia ini? Pasti seru! Saya ingin melihat jam Big Ben dari dekat secara langsung, bukan dari Google. Kalau tidak salah, Big Ben ini terletak di ujung Westminster Bridge, kan? Saya harus kesana! Mengunjungi Westminster Palace juga menjadi salah satu impian saya, karena itu merupakan gedung parlemen pusat pemerintahan UK. Yang sering saya lihat fotonya di galeri foto milik Om Dadang (Paman dari Mama). Pastinya, saya harus berkunjung ke Anfield Stadium milik Liverpool FC, Old Trafford milik Manchester United, Etihad Stadium milik Manchester
City. Saya juga ingin berkunjung ke Madame Tussauds, Buckingham Palace, Goodison Park, 221b Baker Street, dan banyak lagi. Saya senang menulis cerita: Baik itu cerpen ataupun novel. Saya sudah lama sekali ingin menulis cerita yang berlatarkan kota Manchester dari hasil riset cuaca, tempat, suhu dan interaksi sosial langsung di Manchester.

Saya percaya peluang sekecil apapun, tetap saja itu peluang dan saya akan terus berusaha mengejarnya. Apalagi peluang besar seperti ini? Selama saya mampu berusaha, selama itu pula upaya saya membuat papa dan mama bangga. Bagaimanapun caranya, yang penting halal. Saya harus ke Inggris: Demi Papa dan Mama. Aamiin Aamiin Aamiin.